Pengertian CMS
Pengertian Content Management System(CMS)
Sistem manajemen konten (Inggris: content management system, disingkat V),[1] adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs web. Umumnya, sebuah CMS (Content Management System) terdiri dari dua elemen:
- aplikasi manajemen isi (Content Management Application, CMA)
- aplikasi pengiriman isi (content delivery application, CDA)
Elemen CMA digunakan untuk mengelola konten yang mungkin tidak memiliki pengetahuan mengenai HTML untuk mengelola pembuatan, pengubahan, dan penghapusan isi dari suatu situs web tanpa perlu memiliki keahlian sebagai seorang webmaster. Elemen CDA menggunakan dan menghimpun informasi-informasi yang sebelumnya telah ditambah, dikurangi atau diubah oleh pemilik situs web untuk memperbaharui situs web tersebut. Kemampuan atau fitur dari sebuah sistem CMS berbeda-beda. Walaupun begitu, kebanyakan dari perangkat lunak ini memiliki fitur publikasi berbasis Web, manajemen format, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian, dan pengarsipan.
CMS merupakan situs web yang menerapkan sistem ini berorientasi terhadap konten. Sudah bukan merupakan kendala yang berarti bagi manajemen atau humas suatu perusahaan/institusi/organisasi untuk memperbaharui situs webnya. Dengan hak akses dan otoritas masing-masing, setiap bagian dari perusahaan/intitusi/organisasi dapat memberikan kontribusinya kedalam website tanpa prosedur yang sulit.
Pada umumnya sebuah CMS memiliki 2 bagian kategori yaitu bagian Front-end dan Back-end.
Kecanggihan dan fitur masing-masing CMS bergantung pada CMS yang digunakan. Penggunaan sistem hierarki pengguna yang diterapkan CMS dalam hak aksesnyapun sangat bervariasi sesuai CMS masing-masing. Mulai dari level akses user anggota yang hanya dapat mengirimkan data tertentu berupa komentar, kemudian editor yang dapat mengirimkan suatu artikel/berita (untuk CMS yang menyediakan fasilitas ini), hingga level administrator yang dapat melakukan semua fitur yang ada.
Keberadaan aplikasi gratisan di Internet dan juga komunitas sumber terbuka yang semakin menjamur ikut memberikan andil yang signifikan untuk menjadikan teknologi CMS menjadi murah dari segi harga akan tetapi dengan fitur-fitur yang semakin lengkap dan canggih. Dari segi biaya implementasi pembuatan CMS sangatlah murah apalagi jika dibandingkan dengan fitur-fitur dan kemudahan yang ditawarkan. Hal inilah yang akhirnya ikut mempopulerkan CMS dan akhirnya akan menggantikan semua website konvensional yang ada.
Salah satu perangkat lunak Content Management System yang dikenal luas yaitu MediaWiki, perangkat lunak yang dipakai di Wikipedia dan proyek-proyek sejenis.
Berikut 8 CMS terbaik yang paling banyak digunakan untuk website:
WordPress
Joomla!
Drupal
Typo3
Serendipity
Dotclear
ImpressPages
Chamilo
Apa saja kelebihan dan kekurangan penggunaan CMS dalam website? Berikut ulasannya.
Kelebihan Penggunaan CMS
Berikut kelebihan dari penggunaan CMS dalam website :
• CMS memudahkan dalam pembuatan dan manajemen konten.
• Membuat dan mengelola website menggunakan CMS tidak memerlukan bahasa pemrograman.
• Tema, plugin, dan ekstensi mudah diinstal dan di update.
• Dengan plugin atau ekstensi, berbagai fitur seperti SEO, keamanan, newsletter, toko online, social media buttons dapat ditambahkan.
• Karena bersifat open source, CMS bisa diinstal secara gratis. Pengguna hanya perlu mempersiapkan domain dan web hosting saja.
• CMS menyediakan ratusan hingga ribuan tema desain mentahan (pre-designed)
• CMS terhubung dan terintegrasi dengan berbagai forum, komunitas seperti WordPress, Drupal, Slack dan lain-lain.
• CMS menyediakan fitur manajemen user, dimana pengguna bisa men-setup berbagai role user, seperti subscriber, author, editor, dan administrator.
Kekurangan Penggunaan CMS
Selain kelebihan dari fitur terkait, CMS juga memiliki beberapa kekurangannya, seperti :
• Untuk penggunaan beberapa fitur tema, hampir semua tampilan tema pre-designed memiliki desain visual yang sama. Penggunaan tema memang dapat dikostumisasi, akan tetapi jika template desain yang digunakan populer, tingkat kemiripan tampilan website dengan situs lain akan meningkat.
• Fleksibilitas pembuatan situs cenderung kurang dibandingkan website yang dibuat menggunakan coding.
• Website yang menggunakan CMS rentan terkena serangan hacker. Untuk meminimalisir risiko tersebut dapat dilakukan dengan menginstal plugin yang tepat.
• CMS dapat mempengaruhi page load website. Hal itulah yang dapat mempengaruhi proses optimasi situs pada search engine (mesin pencari). Website yang dibuat CMS biasanya memiliki kecepatan loading yang lebih lambat dibanding dengan website yang dibuat secara manual dengan coding. Solusi untuk mempercepat waktu loading adalah dengan menginstal plugin dan ekstensi tambahan.
Komentar
Posting Komentar